SAMPAH DAN PENGELOLAANNYA
I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Bagaimana kehidupan masyarakat kita
ke depan, jika persoalan sampah tidak segera diselesaikan. Permasalahan sampah
bukan hanya berdampak pada persoalan lingkungan, tetapi juga telah menimbulkan
kerawanan sosial dan bencana kemanusiaan.
Ada beberapa hal kreatif dan
efektif yang bisa kita lakukan yaitu menerapkan prinsip 4R : Replace
(mengganti), reduce (mengurangi), re-use (memakai), dan recycle (daur ulang).
Dapat juga dilakukan dengan beberapa metode yang lain,
seperti Metode Pembuangan, Metode Daur-ulang, dan Metode Penghindaran dan
Pengurangan.
Karena tidak semua sampah dapat dibakar, sampah bisa terdiri dari berbagai
bahan yang belum tentu aman. Bahan seperti kaleng aerosol dapat meledak bila
kena panas, sedangkan bahan dari plastik dan karet dapat menghasilkan gas yang
menimbulkan kanker bila dibakar.
Dengan alasan diatas kami membuat
makalah ini dengan tujuan ingin menjabarkan pengertian dari sampah, jenis-jenis
sampah, pengertian pengelolaan sampah, cara pengelolaan dan dampak dari
pengelolaan sampah yang tidak baik. Dengan tujuan agar pembaca sadar untuk
mengurangi sampah dengan cara pengelolaannya dapat menjadi berguna, mengurangi
polusi dan pencemaran.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut :
(1) Apa pengertian
sampah dan pengelolaan sampah ?
(2) Apa saja
jenis-jenis sampah ?
(3) Apakah dampak
yang ditimbulkan oleh sampah ?
(4) Bagaimana prinsip dan metode
pengelolaan sampah
?
1.3 Tujuan
Berdasarkan
perumusan masalah di atas, penulis memiliki tujuan sebagai berikut :
(1) Untuk mengetahui pengertian sampah
dan pengelolaan sampah
(2) Untuk mengetahui dampak yang
ditimbulkan oleh sampah
(3) Untuk mengetahui jenis-jenis sampah
(4) Untuk mengetahui prinsip dan metode
pengelolaan sampah
II. Pembahasan
2.1 Sampah dan Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah adalah
pengumpulan , pengangkutan , pemrosesan , pendaur-ulangan , atau pembuangan
dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg
dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi
dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga
dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa
melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif dengan metoda dan keahlian
khusus untuk masing masing jenis zat.
Praktek pengelolaan sampah berbeda
beda antara Negara maju dan negara berkembang , berbeda juga antara daerah
perkotaan dengan daerah pedesaan , berbeda juga antara daerah perumahan dengan
daerah industri. Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan
institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah
daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya
ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.
Metode pengelolaan sampah berbeda beda
tergantung banyak hal , diantaranya tipe zat sampah , tanah yg digunakan untuk
mengolah dan ketersediaan area.
a. Sistem
pengelolaan sampah
Secara
garis besar ada tiga system pengelolaan sampah. Dengan cara kimiawi melalui
pembakaran, cara fisik melalui pembuangan di TPA, dan cara biologis melalui
proses kompos. Yang lazim dilakukan untuk sampah dalam jumlah besar adalah
secara fisik.
b. Siklus
pengelolaan sampah
Sampah
dari rumah-rumah dikumpulkan dan disimpan dalam tempat atau kontainer
sementara, untuk kemudian diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk
diolah sebelum dibuang.
c. Konsep
pengelolaan sampah
Terdapat
beberapa konsep tentang pengelolaan sampah yang berbeda dalam penggunaannya,
antara negara-negara atau daerah. Beberapa yang paling umum, banyak-konsep yang
digunakan adalah:
Diagram dari hirarki limbah.
- Hirarki
Sampah - hirarki limbah merujuk kepada " 3 M " mengurangi sampah,
menggunakan kembali sampah dan daur ulang, yang mengklasifikasikan strategi
pengelolaan sampah sesuai dengan keinginan dari segi minimalisasi sampah.
Hirarki limbah yang tetap menjadi dasar dari sebagian besar strategi
minimalisasi sampah. Tujuan limbah hirarki adalah untuk mengambil keuntungan
maksimum dari produk-produk praktis dan untuk menghasilkan jumlah minimum
limbah.
- Perpanjangan
tanggungjawab penghasil sampah / Extended Producer Responsibility (EPR).(EPR)
adalah suatu strategi yang dirancang untuk mempromosikan integrasi semua biaya
yang berkaitan dengan produk-produk mereka di seluruh siklus hidup (termasuk
akhir-of-pembuangan biaya hidup) ke dalam pasar harga produk. Tanggung jawab
produser diperpanjang dimaksudkan untuk menentukan akuntabilitas atas seluruh
Lifecycle produk dan kemasan diperkenalkan ke pasar. Ini berarti perusahaan
yang manufaktur, impor dan / atau menjual produk diminta untuk bertanggung
jawab atas produk mereka berguna setelah kehidupan serta selama manufaktur.
- prinsip
pengotor membayar - prinsip pengotor membayar adalah prinsip di mana pihak
pencemar membayar dampak akibatnya ke lingkungan. Sehubungan dengan pengelolaan
limbah, ini umumnya merujuk kepada penghasil sampah untuk membayar sesuai dari
pembuangan
d. Pengelolaan
sampah di TPA
TPA
sering juga disebut landfill, yaitu tempat pembuangan yang memiliki dasar
impermeable (tidak tembus air) sehingga sampah yang diletakkan diatasnya tidak
akan merembes hingga mencemari air dan tanah disekitarnya. Sampah- sampah yang
datang diletakkan secara berlapis, dipadatkan, dan ditutupi dengan tanah liat
untuk mencegah datangnya hama dan menghilangkan bau. TPA umumnya dibuat untuk
bisa menampung sampah selama jangka waktu beberapa tahun.
2.2 Jenis –
Jenis Sampah
a. Sampah
alam
b. Sampah
manusia
c. Sampah
konsumsi
d. Sampah
nuklir
e. Sampah
industri
f. Sampah
pertambangan
2. Berdasarkan
sifatnya
a. Sampah
organik - dapat diurai (degradable)
Sampah
Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran,
daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi
kompos
b. Sampah
anorganik - tidak terurai (undegradable)
Sampah
Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah
pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng,
kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah
yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik
yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas
bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton
3. Berdasarkan
bentuknya
a. Sampah
Padat
Sampah padat adalah
segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat
berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas
dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik
dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang
yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas,
potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting,
rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.
Berdasarkan kemampuan diurai oleh
alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi:
-
Biodegradable: yaitu
sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau
anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan
perkebunan.
-
Non-biodegradable:
yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi
menjadi:
-
Recyclable: sampah yang
dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti
plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
-
Non-recyclable: sampah
yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali
seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.
b. Sampah
Cair
Sampah cair adalah
bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke
tempat pembuangan sampah.
Limbah hitam: sampah
cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.
Limbah rumah tangga:
sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah
ini mungkin mengandung patogen.
Sampah dapat berada
pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua
fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai
emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia, sampah
dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan
limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk
industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang
kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.
c. Sampah
alam
Sampah
yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang
alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di
luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya
daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
d.
Sampah manusia
Sampah
manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap
hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat
menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor
(sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu
perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan
penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi.
Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing).
Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem
urinoir tanpa air.
e. Sampah
Konsumsi
Sampah
konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang,
dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah
sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori
ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari
proses pertambangan dan industri.
f. Limbah
radioaktif
Sampah
nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan
uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga
manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak
berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya
bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih
dilakukan).
2.3 Dampak Yang Ditimbulkan Sampah
Pendidikan dan kesadaran di bidang
pengelolaan limbah dan sampah yang semakin penting dari perspektif global dari
manajemen sumber daya. Lokal, regional, dan global polusi udara; akumulasi dan
distribusi limbah beracun, penipisan dan kerusakan hutan, tanah, dan air; dari
penipisan lapisan ozon dan emisi dari "rumah hijau" gas mengancam
kelangsungan hidup manusia dan ribuan lainnya hidup spesies, integritas bumi
dan keanekaragaman hayati, keamanan negara, dan warisan dari generasi masa
depan.
1.
Longsor tumpukan sampah
2.
Sumber penyakit
3.
Pencemaran lingkungan
4.
Menyebabkan banjir
2.4 Prinsip dan Metode
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan
sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan:
-
mengubah sampah menjadi
material yang memiliki nilai
-
mengolah sampah agar
menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.
Prinsip
Pengelolaan sampah :
1. Reduce
(Mengurangi)
Semakin banyak orang
menggunakan barang atau material, semakin banyak sampah yang dihasilkan. Oleh
karena itu dengan meminimalisir penggunaan suatu barang akan membantu
mengurangi jumlah sampah di bumi.
2. Re-use
(Memakai kembali)
Sebisa mungkin,
usahakan memakai produk/barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian
barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat
memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum barang tersebut menjadi sampah.
3. Recycle
(Mendaur ulang)
Daur ulang adalah
proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan
mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna,
mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi,
mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan
dengan proses pembuatan barang baru. Meskipun begitu tidak semua barang bisa
didaur ulang. Teknologi daur ulang, khususnya bagi sampah plastik, sampah kaca,
dan sampah logam, merupakan suatu jawaban atas upaya memaksimalkan material
setelah menjadi sampah, untuk dikembalikan lagi dalam siklus daur ulang
material tersebut.
4. Replace
(Ganti dengan barang ramah lingkungan)
Teliti barang yang kita
pakai sehari-hari. Gantilah barang barang yang hanya bisa dipakai sekalai
dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai
barang-barang yang lebih ramah lingkungan, Misalnya, ganti kantong keresek kita
dengan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua
bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami.
Metode
Pengelolaan Sampah :
1. Metode Pembuangan
a. Penimbunan
darat
Pembuangan
sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah, metode
ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di
tanah yg tidak terpakai , lubang bekas pertambangan , atau lubang lubang dalam.
Sebuah lahan penimbunan darat yg dirancang dan dikelola dengan baik akan menjadi
tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan murah. Sedangkan penimbunan darat yg
tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai
masalah lingkungan, diantaranya angin berbau sampah, menarik berkumpulnya Hama,
dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas methan
dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. (di bandung kandungan gas
methan ini meledak dan melongsorkan gunung sampah) Kendaraan pemadat sampah
penimbunan darat.
Karakteristik
desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah metode pengumpulan
air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik. Sampah biasanya
dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya, dan ditutup untuk tidak
menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan samapah mempunyai sistem
pengekstrasi gas yang dipasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang
terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di menara
pemabakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.
2. Metode
Daur-ulang
Proses
pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan
kembali disebut sebagai daur ulang.Ada beberapa cara daur ulang, pertama adalah
mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan
yang bisa dibakar utnuk membangkitkan listik. Metode metode baru dari daur
ulang terus ditemukan dan akan dijelaskan dibawah.
a. Pengolahan
kembali secara fisik
Metode
ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang, yaitu mengumpulkan dan
menggunakan kembali sampah yang dibuang, contohnya botol bekas pakai yang
dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari
sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus),
atau dari sampah yang sudah tercampur.
Sampah yang biasa
dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum, kaleng baja makanan/minuman, Botol
HDPE dan PET, botol kaca, kertas karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis
plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di daur ulang.Daur ulang
dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih susah, karena harus
bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut jenis bahannya.
b. Pengolahan
biologis (Pengkomposan)
Material
sampah (organik), seperti zat tanaman, sisa makanan atau kertas, bisa diolah
dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah
pengkomposan.Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk dan gas
methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.
Contoh
dari pengelolaan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah Green Bin
Program (program tong hijau) di Toronto, Kanada, dimana sampah organik rumah
tangga, seperti sampah dapur dan potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus
untuk di komposkan.
c. Pemulihan
energi (Waste-to-energy)
Kandungan
energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara
menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya
menajdi bahan bakar tipe lain. Daur-ulang melalui cara "perlakuan
panas" bervariasi mulai dari menggunakannya sebakai bahan bakar memasak
atau memanaskan sampai menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk
menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi
adalah dua bentuk perlakukan panas yang berhubungan, dimana sampah dipanaskan
pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan
di wadah tertutup pada Tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah
menjadi produk berzat padat, gas, dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar
untuk menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk lain. Padatan sisa
selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk seperti karbon aktif. Gasifikasi dan
Gasifikasi busur plasma yang canggih digunakan untuk mengkonversi material
organik langsung menjadi Gas sintetis (campuran antara karbon monoksida dan
hidrogen). Gas ini kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan uap.
3. Metode
penghindaran dan pengurangan (Minimalisi Sampah)
Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah
pencegahan zat sampah terbentuk, atau dikenal juga dengan "pengurangan
sampah". Metode pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai,
memperbaiki barang yang rusak, mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau
bisa digunakan kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik ),
mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai (contohnya
kertas tissue),dan mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit
untuk fungsi yang sama
III.
Penutup
3.1
Simpulan
Sampah
merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur-ulangan,
atau pembuangan dari material sampah. Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat
padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk
masing masing jenis zat. Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan beberapa
metode yaitu Metode
Pembuangan, Metode Daur-ulang dan Metode Penghindaran dan Pengurangan beserta
prinsip pengelolaannya.
3.2 Saran
1) Untuk
pemerintah, penulis menghimbau untuk mengadakan penyuluhan kepada masyarakat
tentang bahaya sampah apabila tidak diolah sehingga
masyarakat bisa mengerti dan dapat melakukan pengelolaan
sampah.
2) Untuk masyarakat, penulis
menyarankan untuk lebih peduli
terhadap
kesehatan dan kebersihan lingkungan. Masyarakat dihimbau untuk mengerti bagaimana cara pengelolaan
sampah menurut jenisnya.
Masyarakat dapat menggunakan cara
4R(Recycle, Re-use,Reduce,dan Replace)
Daftar Pustaka
--------. 2010. Sampah. Datum corporation web site (Online). (http://www.wikipedia.com,
diakses Jumat,20 April 2012).
Walhi. 2009. "Mengelola Sampah, Mengelola Gaya Hidup", Artikel Kesehatan.
(Online). (http://www.wikipedia.com, diakses jumat, 20 april 2012)
(Online). (http://www.wikipedia.com, diakses jumat, 20 april 2012)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda