PLASTIK DAN PERMASALAHANNYA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Plastik
merupakan salah satu bahan yang paling banyak digunakan saat ini karena plastik
memiliki banyak sifat-sifat yang menguntungkan bagi kehidupan manusia. Diantara
pemanfaatan plastik adalah untuk memproduksi wadah makanan dan minuman,
peralatan dapur dan rumah tangga, komponen listrik, serta mainan anak- anak.
Di
balik kelebihan-kelebihan yang dimiliki plastik, penggunaan plastik yang
sembarangan ternyata dapat memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan dan
juga kesehatan manusia. Plastik umumnya sulit untuk didegradasikan (diuraikan)
oleh mikro organisme sehingga dapat menimbulkan masalah pencemaran lingkungan. Sampah
plastik juga dapat melepaskan senyawa karsinogenik (penyebab dan pemicu kanker)
pada kondisi tertentu.
Pengetahuan
masyarakat tentang plastik masih sangat minim, padahal dalam kehidupan
sehari-hari hampir setiap saat mereka terlibat dengan bahan-bahan yang terbuat
dari plastik. Jika hal ini dibiarkan, maka diperkirakan jumlah manusia yang
menjadi korban penyalahgunaan plastik akan semakin meningkat. Untuk itulah
penulis menulis makalah ini, sebagai salah satu wujud kepedulian penulis
terhadap permasalahan yang ditimbulkan oleh plastik. Dengan ditulisnya makalah
ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca tentang plastik dan
permasalahan-permasalahan yang ditimbulkannya, sehingga para pembaca dan
penulis khususnya, dapat memanfaatkan bahan-bahan dari plastik secara lebih bijaksana
demi keselamatan hidup kita dan bumi yang kita tempati ini.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apakah
plastik itu dan bagaimana klasifikasinya?
2. Bagaimana
dampak penggunaan plastik bagi kesehatan manusia?
3. Bagaimana
dampak penggunaan plastik bagi lingkungan?
4. Bagaimana
upaya penanganan permasalahan yang ditimbulkan oleh plastik?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian dan klasifikasi plastik.
2. Untuk
mengetahui dampak penggunaan plastik bagi kesehatan manusia.
3. Untuk
mengetahui dampak penggunaan plastik bagi lingkungan.
4. Untuk
mengetahui upaya penanganan permasalahan yang ditimbulkan oleh plastik.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Plastik
1.
Tentang Plastik
·
Plastik adalah istilah
umum bagi polimer, yaitu material yang terdiri dari rantai panjang karbon dan
elemen-elemen lain (oksigen, nitrogen, klorin atau belerang) yang mudah dibuat
menjadi berbagai bentuk dan ukuran.
·
Plastik dibuat dengan
cara polimerisasi yaitu menyusun dan membentuk bahan – bahan dasar plastik
(monomer) secara sambung-menyambung.
·
Plastik juga mengandung
zat nonplastik yang disebut aditif. Zat aditif diperlukan untuk memperbaiki
sifat plastik itu sendiri. Bahan aditif untuk plastik diantaranya berfungsi
sebagai pewarna, antioksidan, penyerap sinar ul-traviolet dan antilekat.
2.
Tipe Plastik
Secara umum plastik digolongkan menjadi dua macam, yaitu:
Secara umum plastik digolongkan menjadi dua macam, yaitu:
a) Termoset
·
Merupakan jenis plastik yang
tidak bisa didaur-ulang atau dicetak lagi. Pemanasan ulang akan menyebabkan
kerusakan molekul-molekul penyusunnya. Contoh plastik jenis ini adalah resin epoksi, bakelit, resin melamin,
urea-formaldehida, polyester dan polyurethane.
·
Contoh pemakaian: peralatan
makan dari melamin, komponen/suku cadang pada kendaraan, peralatan listrik dan serat
tekstil seperti dakron dan tetoron (polyester).
b) Termoplastik
·
Merupakan jenis plastik yang
bisa didaur-ulang atau dicetak lagi dengan proses pemanasan ulang. Contoh
plastik jenis ini adalah Acrylic (Perspex), Polyethylene (Polythene),
Polypropylene, Poly Vinyl Acetate (PVA), Poly Vinyl Chloride (PVC), Polystyrene
dan ABS, PTFE (Teflon).
·
Contoh pemakaian: bahan
pembungkus makanan, kantong plastik, botol (Polyethylene), pelapis alat-alat
masak (teflon), bahan insulator listrik, styrofoam, mainan anak (Polystyrene), dan
komponen mesin elektronik & mekanik (ABS).
3.
Keunggulan dan Kelemahan
Plastik
Keunggulan
Keunggulan
·
Kuat, ringan, fleksibel, tahan
karat, tidak mudah pecah, mudah diberi warna sehingga menambah daya tarik, mudah
dibentuk untuk berbagai fungsi, isolator panas/listrik yang baik
Kelemahan
Kelemahan
·
Beberapa jenis plastik tidak
tahan panas
·
Beberapa jenis plastik
membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk terurai secara alami (bersifat
non-biodegradable)
·
Jika tidak digunakan sesuai
fungsinya, bahan-bahan kimia yang terkandung dalam plastik dapat membahayakan
kesehatan
4.
Contoh Plastik yang Banyak Digunakan
·
Polietilen
Polietilen adalah
bahan termoplastik yang kuat dan dapat dibuat dari yang lunak sampai yang kaku.
Ada dua jenis polietilen:
·
polietilen densitas rendah (low-density
polyethylene / LDPE). Sifat dari polietilen ini relatif lemas dan kuat,
digunakan antara lain untuk pembuatan kantong kemas, tas, botol, industri
bangunan, dan lain-lain.
·
polietilen densitas tinggi (high-density
polyethylene / HDPE). Polietilen densitas tinggi sifatnya lebih keras,
kurang transparan dan tahan panas sampai suhu 1000C. Campuran
polietilen densitas rendah dan polietilen densitas tinggi dapat digunakan
sebagai bahan pengganti karat, mainan anak-anak, dan lain-lain.
·
Polipropilen
Polipropilen mempunyai
sifat sangat kaku; berat jenis rendah; tahan terhadap bahan kimia, asam, basa,
tahan terhadap panas, dan tidak mudah retak. Plastik polipropilen digunakan
untuk membuat alat-alat rumah sakit, komponen mesin cuci, komponen mobil,
pembungkus tekstil, botol, permadani, tali plastik, serta bahan pembuat karung.
·
Polistirena
Polistiren adalah
jenis plastik termoplast yang termurah dan paling berguna serta bersifat
jernih, keras, halus, mengkilap, dapat diperoleh dalam berbagai warna, dan
secara kimia tidak reaktif. Busa polistirena digunakan untuk membuat gelas dan
kotak tempat makanan, polistirena juga digunakan untuk peralatan medis, mainan,
alat olah raga, sikat gigi, dan lainnya.
·
Polivinil Klorida (PVC)
Plastik jenis ini
mempunyai sifat keras, kuat, tahan terhadap bahan kimia, dan dapat diperoleh
dalam berbagai warna. Jenis plastik ini dapat dibuat dari yang keras sampai
yang kaku keras. Banyak barang yang dahulu dapat dibuat dari karet sekarang
dibuat dari PVC. Penggunaan PVC terutama untuk membuat jas hujan, kantong
kemas, isolator kabel listrik, ubin lantai, kulit imitasi untuk dompet dan
pembalut kabel.
·
Politetrafluoroetilena
(teflon)
Teflon memiliki daya
tahan kimia dan daya tahan panas yang tinggi (sampai 2600C)
Keistimewaan teflon adalah sifatnya yang licin dan bahan lain tidak melekat padanya.
Penggorengan yang dilapisi teflon dapat dipakai untuk menggoreng telur tanpa
minyak.
·
Polimetil
Pentena (PMP)
Plastik poli metil
pentena adalah plastik yang ringan dan melebur pada suhu 2400C. Barang yang dibuat dari PMP bentuknya
tidak berubah bila dipanaskan sampai
2000C dan daya tahannya terhadap benturan lebih tinggi dari barang yang dibuat dari polistiren. Bahan ini tahan
terhadap zat-zat kimia yang korosif dan tahan terhadap pelarut organik, kecuali
pelarut organik yang mengandung klor, misalnya kloroform dan karbon
tetraklorida. PMP cocok untuk membuat alat-alat laboratorium dan kedokteran
yang tahan panas dan tekanan, tanpa mengalami perubahan, Barang-barang dari
bahan ini tahan lama.
5.
Tanda Klasifikasi Plastik
a) PETE/PET
(polyethylene terephthalate)
·
Biasa dipakai untuk botol
plastik, berwarna jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral,
botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya serta untuk serat sintesis.
·
Botol jenis PETE/PET ini
disarankan hanya untuk sekali pakai. Bila terlalu sering dipakai, apalagi
digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan
polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik yang
dapat menyebabkan kanker dalam jangka panjang.
·
Pembuatan PETE menggunakan
senyawa antimoni trioksida. Senyawa ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui
sistem pernapasan dengan menghirup udara yang mengandung senyawa tersebut.Seringnya
menghirup senyawa ini dapat mengakibatkan iritasi kulit dan saluran pernapasan.
Bagi wanita, senyawa ini meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran. Bila
melahirkan pun, anak mereka kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan yang
lambat hingga usia 12 bulan.
b) HDPE (high density polyethylene)
·
Biasa dipakai untuk botol susu
yang berwarna putih susu, Tupperware, galon air minum, kursi lipat dan
lain-lain.
·
Botol plastik jenis HDPE
memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap
suhu tinggi. Merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan
karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan
HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya.
·
Sama seperti PETE, HDPE juga
disarankan hanya untuk sekali pemakaian karena pelepasan senyawa antimoni
trioksida terus meningkat seiring waktu.
c)
V/PVC (polyvinyl chloride)
V/PVC (polyvinyl chloride)
·
V itu berarti PVC, yaitu jenis
plastik yang paling sulit didaur ulang. Ini bisa ditemukan pada plastik
pembungkus (cling wrap) dan botol-botol.
·
Reaksi yang terjadi antara PVC
dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk
ginjal, hati dan berat badan. PVC mengandung DEHA (diethylhydroxylamine) yang
dapat bereaksi dengan makanan yang dikemas dengan plastik berbahan PVC ini saat
bersentuhan langsung dengan makanan tersebut karena DEHA ini lumer pada suhu
-15°C.
d) LDPE (low density polyethylene)
·
LDPE yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic,
dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan,
dan botol-botol yang lembek.
·
Sifat mekanis jenis LDPE ini
adalah kuat, tembus pandang, fleksibel dan permukaan agak berlemak, pada suhu
60 derajat sangat resisten terhadap reaksi kimia, daya proteksi terhadap uap
air tergolong baik, dapat didaur ulang serta baik untuk barang-barang yang
memerlukan fleksibelitas tapi kuat.
·
Barang berbahan LDPE ini sulit
dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi
secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.
e)
PP (polypropylene)
·
Karakteristik adalah biasa
botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan
ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak,
stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap.
·
Jenis PP ini adalah pilihan bahan plastik terbaik,
terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan,
botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi.
f)
PS (polystirene)
·
Biasa dipakai sebagai bahan
tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain. Selain tempat
makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan
konstruksi gedung.
·
Polystyrene merupakan polimer
aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan
tersebut bersentuhan. Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk
kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada
masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini
sulit didaur ulang.
·
Bila didaur ulang, bahan ini
memerlukan proses yang sangat panjang dan lama.
g) OTHER
·
Untuk jenis plastik 7 Other ini
ada 4 macam, yaitu:
1. SAN – styrene acrylonitrile,
2. ABS – acrylonitrile butadiene styrene,
3. PC – polycarbonate,
4. Nylon
1. SAN – styrene acrylonitrile,
2. ABS – acrylonitrile butadiene styrene,
3. PC – polycarbonate,
4. Nylon
·
SAN dan ABS memiliki resistensi
yang tinggi terhadap reaksi kimia n suhu, kekuatan, kekakuan dan tingkat
kekerasan yg telah ditingkatkan. Biasanya SAN terdapat pada mangkuk mixer,
pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi dan sikat gigi. Sedangkan
ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa. Bahan-bahan ini
merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam
kemasan makanan ataupun minuman.
·
PC (polycarbonate) dpt
ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita (sippy cup), botol minum
polikarbonat dan kaleng kemasan makanan serta minuman, termasuk kaleng susu
formula. Bahan ini dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam
makanan n minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium,
penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas. Pemakaian dianjurkan
tidak digunakan untuk tempat makanan ataupun minuman.
B. Dampak
Penggunaan Plastik bagi kesehatan
Plastik berbahaya bagi kesehatan
karena mengandung zat-zat sebagai berikut:
a) PCB (Poly Chloro Bifenyl). Senyawa
ini biasaya digunakan untuk membuat plastik tahan panas. Dampak PCB bagi kesehatan:
·
Di jepang keracunan PCB menimbulkan
penyakit yusho. Tanda dan gejala keracunan berupa pigmentasi pada kulit dan
benjolan-benjolan, gangguan pada perut, tangan dan kaki lemas.
·
Pada ibu hamil bisa menyebabkan
kematian bayi dalam kandungan, serta bayi lahir cacat.
·
Pengaruh keracunan dalam jangka waktu
lama atau menahun pada manusia oleh PCB antara lain kematian jaringan hati
serta kanker hati.
b) DOP (Dioctyl
Phthalate). DOP terkandung dalam styrofoam. DOP merupakan senyawa yang
menyimpan zat benzena, yakni suatu larutan kimia yang sulit dilumat oleh sistem
pencernaan. Benzena ini juga tidak bisa dikeluarkan melalui kotoran atau air
kencing. Dampak benzene bagi kesehatan:
·
Menimbulkan masalah pada kelenjar
tiroid.
·
Mengganggu sistem saraf sehingga menyebabkan
kelelahan.
·
Mempercepat detak jantung, sulit tidur
badan menjadi gemetaran, dan menjadi mudah gelisah.
·
Menyebabkan anemia.
·
Menurunkan sistem imun sehingga mudah terinfeksi virus.
·
Pada wanita, zat ini berakibat buruk
pada siklus menstruasi dan mengancam kehamilan.
·
Yang paling berbahaya, zat ini bisa
mengakibatkan kanker payudara dan kanker prostat.
c) BPA
(Bisphenol-A). BPA
biasa digunakan untuk mengeraskan plastik. Dampak
Bisphenol-A bagi kesehatan:
·
Berpotensi merusak
sistem hormon ( karena BPA mirip dengan horomon esterogen).
·
Meningkatkan
kemungkinan terserang penyakit jantung.
·
Penyebab penyakit
diabetes dan beberapa bentuk penyakit hati.
·
Senyawa penganggu
endokrin. Endokrin adalah sistem di dalam tubuh yang terdiri dari beberapa
organ atau kelenjar – kelenjar yang memiliki fungsi menghasilkan serta
melepaskan hormon-hormon tertentu ke aliran darah.
·
Bisa memberikan efek
merugikan terhadap perkembangan prostat, otak dan perubahan perilaku pada
janin, bayi dan anak-anak.
·
Ibu hamil dengan tingkat bisphenol A tinggi dalam tubuh
memiliki risiko dua kali lebih besar memiliki bayi menderita masalah pernapasan
dalam enam bulan pertama. Bayi mereka berisiko mengalami kerusakan paru-paru,
asma, bronkhitis, dan alergi.
·
Menyebabkan kanker payudara.
·
Menyebabkan obesitas.
·
Menimbulkan masalah pada kesuburan.
d) DEHA ( diethylhexyl adipate). DEHA adalah salah satu bahan untuk
melembutkan plastik. Plastik PVC yang menggunakan bahan pelembut DEHA dapat mengkontaminasi
makanan dengan mengeluarkan bahan pelembut ini ke dalam makanan. DEHA mempunyai
aktivitas mirip dengan hormon estrogen (hormon kewanitaan pada manusia). Dampak
DEHA bagi kesehatan:
·
Berdasarkan hasil uji pada
hewan, DEHA dapat merusakkan sistem peranakan dan menghasilkan janin yang
cacat, selain mengakibatkan kanker hati (Awang MR, 1999).
·
Plastik yang dibakar akan
mengeluarkan asap toksik yang apabila dihirup dapat menyebabkan sperma menjadi
tidak subur dan terjadi gangguan kesuburan. Pembakaran PVC akan mengeluarkan
DEHA yang dapat mengganggu keseimbangan hormon estrogen manusia.
·
Dapat mengakibatkan kerusakan
kromosom dan menyebabkan bayi-bayi lahir dalam kondisi cacat.
e)
Ftalat. Ftalat adalah salah
satu zat warna plastik dalam industri makanan.Dampak Ftalat bagi kesehatan:
·
Zat pewarna hitam pada kantong
plastik hitam (kresek) kalau terkena panas bisa terurai, terdegradasi menjadi
bentuk radikal yang sangat reaktif dan tidak stabil sehingga dapat berbahaya
bagi kesehatan terutama dapat menyebabkan sel tubuh berkembang tidak terkontrol
seperti pada penyakit kanker.
·
Banyak menyebabkan infeksi hati
C. Pencemaran Lingkungan Oleh Plastik
Sebagaimana yang diketahui, plastik yang
mulai digunakan sekitar 50 tahun silam, kini telah menjadi barang yang tidak
terpisahkan dalam kehidupan manusia. Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 milyar
kantong plastik digunakan penduduk dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada
sekitar 1 juta kantong plastik per menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta
barel minyak per tahun, dan 14 juta pohon ditebang.
Konsumsi
berlebih terhadap plastik, pun mengakibatkan jumlah sampah plastik yang besar.
Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki sifat sulit
terdegradasi (non-biodegradable). Plastik diperkirakan membutuhkan waktu
100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna.
Sampah kantong plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara.
Fakta
tentang bahan pembuat plastik, (umumnya polimer polivinil) terbuat dari polychlorinated
biphenyl (PCB) yang mempunyai struktur mirip DDT. Serta kantong plastik
yang sulit untuk diuraikan oleh tanah hingga membutuhkan waktu antara 100
hingga 500 tahun akan memberikan akibat
antara lain:
- Tercemarnya tanah, air tanah
dan makhluk bawah tanah.
- Racun-racun dari partikel
plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di
dalam tanah seperti cacing.
- PCB yang tidak dapat terurai
meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai
sesuai urutan rantai makanan.
- Kantong plastik akan mengganggu
jalur air yang teresap ke dalam tanah.
- Menurunkan kesuburan tanah
karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang
gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah.
- Kantong plastik yang sukar
diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan mudah diterbangkan angin
hingga ke laut sekalipun.
- Hewan-hewan dapat terjerat
dalam tumpukan plastik.
- Hewan-hewan laut seperti
lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut menganggap
kantong-kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya mati karena tidak
dapat mencernanya.
- Ketika hewan mati, kantong
plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan hancur menjadi
bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya.
- Pembuangan sampah plastik
sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan
penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.
D.
Penanganan
Limbah Plastik
Sekitar
20 % volume sampah perkotaan berupa limbah plastik. Pada umumnya, sampah
tersebut dibuang ke tempat pembuangan sampah. Oleh karena limbah plastik itu
tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, akibatnya kita terus menerus
memerlukan areal untuk pembuangan sampah. Meskipun tidak beracun, limbah
plastik dapat menyebabkan pencemaran tanah, selain merusak pemandangan.
Beberapa cara yang dapat ditempuh dalam mengatasi limbah plastik adalah dengan
mendaur ulang (recycle), dengan incinerasi,
dan dengan membuat plastik yang dapat mengalami biodegradasi.
1. Daur Ulang (Recycle)
Penanganan
limbah plastik yang paling ideal adalah dengan mendaur ulang. Akan tetapi, hal
itu tampaknya tidak mudah dijalankan. Proses daur ulang melalui tahap- tahap
pengumpulan (sortir), pelelehan, dan pembentukan ulang. Tahapan paling sulit
adalah pengumpulan dan pemisahan. Kedua tahapan ini akan lebih mudah dilakukan
jika masyarakat dengan disiplin tinggi ikut berpartisipasi, yaitu ketika
membuang sampah plastik. Dewasa ini plastik yang cukup banyak di daur ulang adalah
jenis HDPE dan botol- botol plastik.
2. Incinerasi (Incineration)
Cara
lain untuk mengatasi limbah plastik adalah dengan membakarnya pada suhu tinggi
(incinerasi). Limbah plastik mempunyai nilai kalor yang tinggi, sehingga dapat
digunakan sebagai sumber tenaga untuk pembangkit listrik. Beberapa pembangkit
listrik membakar batu bara yang dicampur beberapa persen ban dan plastik bekas.
Akan tetapi pembakaran sebenarnya menimbulkan masalah baru, yaitu pencemaran
udara. Pembakaran plastik seperti PVC menghasilkan gas HCl yang bersifat
korosif. Pembakaran ban bekas menghasilkan asap hitam yang sangat pekat dan
gas- gas yang bersifat korosif. Gas- gas korosif ini membuat incinerator cepat
terkorosi. Polusi yang paling serius adalah dibebaskannya gas Dioksin yang
sangat beracun pada pembakaran senyawa yang mengandung klorin seperti PVC.
Untuk itu, pembakaran harus dilakukan dengan pengontrolan yang baik untuk
mengurangi polusi udara.
3. Plastik Yang Mudah Diuraikan Mikroorganisme (Biodegradable Plastics)
Sekitar
setengah dari penggunaan plastik adalah untuk kemasan. Oleh karena itu, sangat
baik jika dapat dibuat plastik yang bio- atau
fotodegradable. Hal ini telah
diupayakan dan telah mulai dipasarkan. Kebanyakan plastik biodegradable berbahan dasar Amilum (Zat Tepung). Sayangnya,
plastik jenis ini lebih mahal dan kelihatannya masyarakat enggan untuk membayar
lebih plastik Biodegradable
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
·
Plastik merupakan
istilah umum dari polimer, dibuat dengan cara polimerisasi, dan mengandung
bahan-bahan aditif. Berdasarkan ketahanannya terhadap pemanasan plastik
dibedakan menjadi termoset dan termoplastik. Contoh plastik yang banyak
digunakan adalah polietilen, polipropilen, polistirena, polivinil klorida, politetrafluoroetilena dan
polimetil pentena. Ada 7 macam tanda klasifikasi plastik.
·
Plastik dapat membahayakan
kesehatan karena plastik mengandung bahan-bahan yang berbahaya, diantaranya
bahan-bahan yang bersifat karsinogenik, bahan yang dapat menimbulkan
permasalahan bagi pernapasan, dan bahan yang dapat mempengaruhi kinerja organ-organ reproduksi baik pria
maupun wanita, serta berbagai macam bahan berbahaya lainnya.
·
Plastik dapat membahayakan
lingkungan karena plastik terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara
alami sehingga dapat menimbulkan masalah pencemaran lingkungan.
·
Masalah plastik
diantaranya dapat ditangani dengan 3 cara, yaitu daur ulang, incinerasi, dan
penggunaan plastik yang bio-degradable.
B.
SARAN
Bagi pemerintah
·
Agar lebih memperhatikan
peredaran dan penggunaan plastik oleh masyarakat.
·
Agar mencari cara yang terbaik
untuk menanggulangi permasalahan sampah plastik.
Bagi masyarakat
·
Agar lebih memperhatikan
penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.
·
Agar turut serta membantu
pemerintah dalam upaya penanggulangan sampah plastik.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sobatbumi.com/solusi/view/167/Solusi-Tips-Pembuatan-Plastik-Ramah-Lingkungan-dari-Kentang
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda