Rabu, 16 Mei 2012

PLASTIK DAN PERMASALAHANNYA




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Plastik merupakan salah satu bahan yang paling banyak digunakan saat ini karena plastik memiliki banyak sifat-sifat yang menguntungkan bagi kehidupan manusia. Diantara pemanfaatan plastik adalah untuk memproduksi wadah makanan dan minuman, peralatan dapur dan rumah tangga, komponen listrik, serta mainan anak- anak.
Di balik kelebihan-kelebihan yang dimiliki plastik, penggunaan plastik yang sembarangan ternyata dapat memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan dan juga kesehatan manusia. Plastik umumnya sulit untuk didegradasikan (diuraikan) oleh mikro organisme sehingga dapat menimbulkan masalah pencemaran lingkungan. Sampah plastik juga dapat melepaskan senyawa karsinogenik (penyebab dan pemicu kanker) pada kondisi tertentu.
Pengetahuan masyarakat tentang plastik masih sangat minim, padahal dalam kehidupan sehari-hari hampir setiap saat mereka terlibat dengan bahan-bahan yang terbuat dari plastik. Jika hal ini dibiarkan, maka diperkirakan jumlah manusia yang menjadi korban penyalahgunaan plastik akan semakin meningkat. Untuk itulah penulis menulis makalah ini, sebagai salah satu wujud kepedulian penulis terhadap permasalahan yang ditimbulkan oleh plastik. Dengan ditulisnya makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca tentang plastik dan permasalahan-permasalahan yang ditimbulkannya, sehingga para pembaca dan penulis khususnya, dapat memanfaatkan bahan-bahan dari plastik secara lebih bijaksana demi keselamatan hidup kita dan bumi yang kita tempati ini.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah plastik itu dan bagaimana klasifikasinya?
2.      Bagaimana dampak penggunaan plastik bagi kesehatan manusia?
3.      Bagaimana dampak penggunaan plastik bagi lingkungan?
4.      Bagaimana upaya penanganan permasalahan yang ditimbulkan oleh plastik?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dan klasifikasi plastik.
2.      Untuk mengetahui dampak penggunaan plastik bagi kesehatan manusia.
3.      Untuk mengetahui dampak penggunaan plastik bagi lingkungan.
4.      Untuk mengetahui upaya penanganan permasalahan yang ditimbulkan oleh plastik.




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Plastik
1.      Tentang Plastik
·         Plastik adalah istilah umum bagi polimer, yaitu material yang terdiri dari rantai panjang karbon dan elemen-elemen lain (oksigen, nitrogen, klorin atau belerang) yang mudah dibuat menjadi berbagai bentuk dan ukuran.
·         Plastik dibuat dengan cara polimerisasi yaitu menyusun dan membentuk bahan – bahan dasar plastik (monomer) secara sambung-menyambung.
·         Plastik juga mengandung zat nonplastik yang disebut aditif. Zat aditif diperlukan untuk memperbaiki sifat plastik itu sendiri. Bahan aditif untuk plastik diantaranya berfungsi sebagai pewarna, antioksidan, penyerap sinar ul-traviolet dan antilekat.
2.      Tipe Plastik
Secara umum plastik digolongkan menjadi dua macam, yaitu:
a) Termoset
·         Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang atau dicetak lagi. Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan molekul-molekul penyusunnya. Contoh plastik jenis ini adalah  resin epoksi, bakelit, resin melamin, urea-formaldehida, polyester dan polyurethane.
·         Contoh pemakaian: peralatan makan dari melamin, komponen/suku cadang pada kendaraan, peralatan listrik dan serat tekstil seperti dakron dan tetoron (polyester).
b)  Termoplastik
·         Merupakan jenis plastik yang bisa didaur-ulang atau dicetak lagi dengan proses pemanasan ulang. Contoh plastik jenis ini adalah Acrylic (Perspex), Polyethylene (Polythene), Polypropylene, Poly Vinyl Acetate (PVA), Poly Vinyl Chloride (PVC), Polystyrene dan ABS, PTFE (Teflon).
·         Contoh pemakaian: bahan pembungkus makanan, kantong plastik, botol (Polyethylene), pelapis alat-alat masak (teflon), bahan insulator listrik, styrofoam, mainan anak (Polystyrene), dan komponen mesin elektronik & mekanik (ABS).
3.      Keunggulan dan Kelemahan Plastik
Keunggulan
·         Kuat, ringan, fleksibel, tahan karat, tidak mudah pecah, mudah diberi warna sehingga menambah daya tarik, mudah dibentuk untuk berbagai fungsi, isolator panas/listrik yang baik
Kelemahan
·         Beberapa jenis plastik tidak tahan panas
·         Beberapa jenis plastik membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk terurai secara alami (bersifat non-biodegradable)
·         Jika tidak digunakan sesuai fungsinya, bahan-bahan kimia yang terkandung dalam plastik dapat membahayakan kesehatan
4.      Contoh Plastik yang Banyak Digunakan
·         Polietilen
Polietilen adalah bahan termoplastik yang kuat dan dapat dibuat dari yang lunak sampai yang kaku. Ada dua jenis polietilen:
·         polietilen densitas rendah (low-density polyethylene / LDPE). Sifat dari polietilen ini relatif lemas dan kuat, digunakan antara lain untuk pembuatan kantong kemas, tas, botol, industri bangunan, dan lain-lain.
·         polietilen densitas tinggi (high-density polyethylene / HDPE). Polietilen densitas tinggi sifatnya lebih keras, kurang transparan dan tahan panas sampai suhu 1000C. Campuran polietilen densitas rendah dan polietilen densitas tinggi dapat digunakan sebagai bahan pengganti karat, mainan anak-anak, dan lain-lain.
·         Polipropilen
Polipropilen mempunyai sifat sangat kaku; berat jenis rendah; tahan terhadap bahan kimia, asam, basa, tahan terhadap panas, dan tidak mudah retak. Plastik polipropilen digunakan untuk membuat alat-alat rumah sakit, komponen mesin cuci, komponen mobil, pembungkus tekstil, botol, permadani, tali plastik, serta bahan pembuat karung.
·         Polistirena
Polistiren adalah jenis plastik termoplast yang termurah dan paling berguna serta bersifat jernih, keras, halus, mengkilap, dapat diperoleh dalam berbagai warna, dan secara kimia tidak reaktif. Busa polistirena digunakan untuk membuat gelas dan kotak tempat makanan, polistirena juga digunakan untuk peralatan medis, mainan, alat olah raga, sikat gigi, dan lainnya.
·          Polivinil Klorida (PVC)
Plastik jenis ini mempunyai sifat keras, kuat, tahan terhadap bahan kimia, dan dapat diperoleh dalam berbagai warna. Jenis plastik ini dapat dibuat dari yang keras sampai yang kaku keras. Banyak barang yang dahulu dapat dibuat dari karet sekarang dibuat dari PVC. Penggunaan PVC terutama untuk membuat jas hujan, kantong kemas, isolator kabel listrik, ubin lantai, kulit imitasi untuk dompet dan pembalut kabel.
·         Politetrafluoroetilena (teflon)
Teflon memiliki daya tahan kimia dan daya tahan panas yang tinggi (sampai 2600C) Keistimewaan teflon adalah sifatnya yang licin dan bahan lain tidak melekat padanya. Penggorengan yang dilapisi teflon dapat dipakai untuk menggoreng telur tanpa minyak.

·         Polimetil Pentena (PMP)
Plastik poli metil pentena adalah plastik yang ringan dan melebur pada suhu 2400C. Barang yang dibuat dari PMP bentuknya tidak berubah bila dipanaskan sampai 2000C dan daya tahannya terhadap benturan lebih tinggi dari barang yang dibuat dari polistiren. Bahan ini tahan terhadap zat-zat kimia yang korosif dan tahan terhadap pelarut organik, kecuali pelarut organik yang mengandung klor, misalnya kloroform dan karbon tetraklorida. PMP cocok untuk membuat alat­-alat laboratorium dan kedokteran yang tahan panas dan tekanan, tanpa mengalami perubahan, Barang-barang dari bahan ini tahan lama.
5.      Tanda Klasifikasi Plastik
a)      PETE/PET  (polyethylene terephthalate)
·         Biasa dipakai untuk botol plastik, berwarna jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya serta untuk serat sintesis.
·         Botol jenis PETE/PET ini disarankan hanya untuk sekali pakai. Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker dalam jangka panjang.
·         Pembuatan PETE menggunakan senyawa antimoni trioksida. Senyawa ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan dengan menghirup udara yang mengandung senyawa tersebut.Seringnya menghirup senyawa ini dapat mengakibatkan iritasi kulit dan saluran pernapasan. Bagi wanita, senyawa ini meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran. Bila melahirkan pun, anak mereka kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan yang lambat hingga usia 12 bulan.
b)      HDPE (high density polyethylene)
·         Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, Tupperware, galon air minum, kursi lipat dan lain-lain.
·         Botol plastik jenis HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya.
·         Sama seperti PETE, HDPE juga disarankan hanya untuk sekali pemakaian karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.
c)      
V/PVC (polyvinyl chloride)

·         V itu berarti PVC, yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap) dan botol-botol.
·         Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan. PVC mengandung DEHA (diethylhydroxylamine) yang dapat bereaksi dengan makanan yang dikemas dengan plastik berbahan PVC ini saat bersentuhan langsung dengan makanan tersebut karena DEHA ini lumer pada suhu -15°C.
d)      LDPE (low density polyethylene)
·         LDPE  yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic, dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek.
·         Sifat mekanis jenis LDPE ini adalah kuat, tembus pandang, fleksibel dan permukaan agak berlemak, pada suhu 60 derajat sangat resisten terhadap reaksi kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, dapat didaur ulang serta baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibelitas tapi kuat.
·         Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.
e)      PP (polypropylene)
·         Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap.
·         Jenis PP  ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi.
f)        PS (polystirene)
·         Biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain. Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung.
·         Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang.
·         Bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama.
g)      OTHER




·         Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 macam, yaitu:
1. SAN – styrene acrylonitrile,
2. ABS – acrylonitrile butadiene styrene,
3. PC – polycarbonate,
4. Nylon
·         SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia n suhu, kekuatan, kekakuan dan tingkat kekerasan yg telah ditingkatkan. Biasanya SAN terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi dan sikat gigi. Sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa. Bahan-bahan ini merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman.
·         PC (polycarbonate) dpt ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita (sippy cup), botol minum polikarbonat dan kaleng kemasan makanan serta minuman, termasuk kaleng susu formula. Bahan ini dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan n minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas. Pemakaian dianjurkan tidak digunakan untuk tempat makanan ataupun minuman.

B.     Dampak Penggunaan Plastik bagi kesehatan
Plastik berbahaya bagi kesehatan karena mengandung zat-zat sebagai berikut:
a)      PCB (Poly Chloro Bifenyl). Senyawa ini biasaya digunakan untuk membuat plastik tahan panas. Dampak PCB bagi kesehatan:
·         Di jepang keracunan PCB menimbulkan penyakit yusho. Tanda dan gejala keracunan berupa pigmentasi pada kulit dan benjolan-benjolan, gangguan pada perut, tangan dan kaki lemas.
·         Pada ibu hamil bisa menyebabkan kematian bayi dalam kandungan, serta bayi lahir cacat.
·         Pengaruh keracunan dalam jangka waktu lama atau menahun pada manusia oleh PCB antara lain kematian jaringan hati serta kanker hati.
b)      DOP (Dioctyl Phthalate). DOP terkandung dalam styrofoam. DOP merupakan senyawa yang menyimpan zat benzena, yakni suatu larutan kimia yang sulit dilumat oleh sistem pencernaan. Benzena ini juga tidak bisa dikeluarkan melalui kotoran atau air kencing. Dampak benzene bagi kesehatan:
·         Menimbulkan masalah pada kelenjar tiroid.
·         Mengganggu sistem saraf sehingga menyebabkan kelelahan.
·         Mempercepat detak jantung, sulit tidur badan menjadi gemetaran, dan menjadi mudah gelisah.
·         Menyebabkan anemia.
·         Menurunkan sistem imun sehingga mudah terinfeksi virus.
·         Pada wanita, zat ini berakibat buruk pada siklus menstruasi dan mengancam kehamilan.
·         Yang paling berbahaya, zat ini bisa mengakibatkan kanker payudara dan kanker prostat.
c)      BPA (Bisphenol-A). BPA biasa digunakan untuk mengeraskan plastik. Dampak Bisphenol-A bagi kesehatan:
·         Berpotensi merusak sistem hormon ( karena BPA mirip dengan horomon esterogen).
·         Meningkatkan kemungkinan terserang penyakit jantung.
·         Penyebab penyakit diabetes dan beberapa bentuk penyakit hati.
·         Senyawa penganggu endokrin. Endokrin adalah sistem di dalam tubuh yang terdiri dari beberapa organ atau kelenjar – kelenjar yang memiliki fungsi menghasilkan serta melepaskan hormon-hormon tertentu ke aliran darah.
·         Bisa memberikan efek merugikan terhadap perkembangan prostat, otak dan perubahan perilaku pada janin, bayi dan anak-anak.
·         Ibu hamil dengan tingkat bisphenol A tinggi dalam tubuh memiliki risiko dua kali lebih besar memiliki bayi menderita masalah pernapasan dalam enam bulan pertama. Bayi mereka berisiko mengalami kerusakan paru-paru, asma, bronkhitis, dan alergi.
·         Menyebabkan kanker payudara.
·         Menyebabkan obesitas.
·         Menimbulkan masalah pada kesuburan.
d)     DEHA ( diethylhexyl adipate). DEHA adalah salah satu bahan untuk melembutkan plastik. Plastik PVC yang menggunakan bahan pelembut DEHA dapat mengkontaminasi makanan dengan mengeluarkan bahan pelembut ini ke dalam makanan. DEHA mempunyai aktivitas mirip dengan hormon estrogen (hormon kewanitaan pada manusia). Dampak DEHA bagi kesehatan:
·         Berdasarkan hasil uji pada hewan, DEHA dapat merusakkan sistem peranakan dan menghasilkan janin yang cacat, selain mengakibatkan kanker hati (Awang MR, 1999).
·         Plastik yang dibakar akan mengeluarkan asap toksik yang apabila dihirup dapat menyebabkan sperma menjadi tidak subur dan terjadi gangguan kesuburan. Pembakaran PVC akan mengeluarkan DEHA yang dapat mengganggu keseimbangan hormon estrogen manusia.
·         Dapat mengakibatkan kerusakan kromosom dan menyebabkan bayi-bayi lahir dalam kondisi cacat.
e)      Ftalat. Ftalat adalah salah satu zat warna plastik dalam industri makanan.Dampak Ftalat bagi kesehatan:
·       Zat pewarna hitam pada kantong plastik hitam (kresek) kalau terkena panas bisa terurai, terdegradasi menjadi bentuk radikal yang sangat reaktif dan tidak stabil sehingga dapat berbahaya bagi kesehatan terutama dapat menyebabkan sel tubuh berkembang tidak terkontrol seperti pada penyakit kanker.
·       Banyak menyebabkan infeksi hati

C.    Pencemaran Lingkungan Oleh Plastik
      Sebagaimana yang diketahui, plastik yang mulai digunakan sekitar 50 tahun silam, kini telah menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan penduduk dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak per tahun, dan 14 juta pohon ditebang.
Konsumsi berlebih terhadap plastik, pun mengakibatkan jumlah sampah plastik yang besar. Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki sifat sulit terdegradasi (non-biodegradable). Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Sampah kantong plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara.
Fakta tentang bahan pembuat plastik, (umumnya polimer polivinil) terbuat dari polychlorinated biphenyl (PCB) yang mempunyai struktur mirip DDT. Serta kantong plastik yang sulit untuk diuraikan oleh tanah hingga membutuhkan waktu antara 100 hingga 500 tahun  akan memberikan akibat antara lain:
  • Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah.
  • Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.
  • PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.
  • Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.
  • Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah.
  • Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan mudah diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun.
  • Hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik.
  • Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut menganggap kantong-kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya.
  • Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya.
  • Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.

D.    Penanganan Limbah Plastik
Sekitar 20 % volume sampah perkotaan berupa limbah plastik. Pada umumnya, sampah tersebut dibuang ke tempat pembuangan sampah. Oleh karena limbah plastik itu tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, akibatnya kita terus menerus memerlukan areal untuk pembuangan sampah. Meskipun tidak beracun, limbah plastik dapat menyebabkan pencemaran tanah, selain merusak pemandangan. Beberapa cara yang dapat ditempuh dalam mengatasi limbah plastik adalah dengan mendaur ulang (recycle), dengan incinerasi, dan dengan membuat plastik yang dapat mengalami biodegradasi.
1. Daur Ulang (Recycle)
Penanganan limbah plastik yang paling ideal adalah dengan mendaur ulang. Akan tetapi, hal itu tampaknya tidak mudah dijalankan. Proses daur ulang melalui tahap- tahap pengumpulan (sortir), pelelehan, dan pembentukan ulang. Tahapan paling sulit adalah pengumpulan dan pemisahan. Kedua tahapan ini akan lebih mudah dilakukan jika masyarakat dengan disiplin tinggi ikut berpartisipasi, yaitu ketika membuang sampah plastik. Dewasa ini plastik yang cukup banyak di daur ulang adalah jenis HDPE dan botol- botol plastik.
2. Incinerasi (Incineration)
Cara lain untuk mengatasi limbah plastik adalah dengan membakarnya pada suhu tinggi (incinerasi). Limbah plastik mempunyai nilai kalor yang tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai sumber tenaga untuk pembangkit listrik. Beberapa pembangkit listrik membakar batu bara yang dicampur beberapa persen ban dan plastik bekas. Akan tetapi pembakaran sebenarnya menimbulkan masalah baru, yaitu pencemaran udara. Pembakaran plastik seperti PVC menghasilkan gas HCl yang bersifat korosif. Pembakaran ban bekas menghasilkan asap hitam yang sangat pekat dan gas- gas yang bersifat korosif. Gas- gas korosif ini membuat incinerator cepat terkorosi. Polusi yang paling serius adalah dibebaskannya gas Dioksin yang sangat beracun pada pembakaran senyawa yang mengandung klorin seperti PVC. Untuk itu, pembakaran harus dilakukan dengan pengontrolan yang baik untuk mengurangi polusi udara.
3. Plastik Yang Mudah Diuraikan Mikroorganisme (Biodegradable Plastics)
Sekitar setengah dari penggunaan plastik adalah untuk kemasan. Oleh karena itu, sangat baik jika dapat dibuat plastik yang bio- atau fotodegradable. Hal ini telah diupayakan dan telah mulai dipasarkan. Kebanyakan plastik biodegradable berbahan dasar Amilum (Zat Tepung). Sayangnya, plastik jenis ini lebih mahal dan kelihatannya masyarakat enggan untuk membayar lebih plastik Biodegradable









BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
·         Plastik merupakan istilah umum dari polimer, dibuat dengan cara polimerisasi, dan mengandung bahan-bahan aditif. Berdasarkan ketahanannya terhadap pemanasan plastik dibedakan menjadi termoset dan termoplastik. Contoh plastik yang banyak digunakan adalah polietilen, polipropilen, polistirena, polivinil klorida, politetrafluoroetilena dan polimetil pentena. Ada 7 macam tanda klasifikasi plastik.
·         Plastik dapat membahayakan kesehatan karena plastik mengandung bahan-bahan yang berbahaya, diantaranya bahan-bahan yang bersifat karsinogenik, bahan yang dapat menimbulkan permasalahan bagi pernapasan, dan bahan yang dapat mempengaruhi  kinerja organ-organ reproduksi baik pria maupun wanita, serta berbagai macam bahan berbahaya lainnya.
·         Plastik dapat membahayakan lingkungan karena plastik terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara alami sehingga dapat menimbulkan masalah pencemaran lingkungan.
·         Masalah plastik diantaranya dapat ditangani dengan 3 cara, yaitu daur ulang, incinerasi, dan penggunaan plastik yang bio-degradable.

B.     SARAN
Bagi pemerintah
·         Agar lebih memperhatikan peredaran dan penggunaan plastik oleh masyarakat.
·         Agar mencari cara yang terbaik untuk menanggulangi permasalahan sampah plastik.
Bagi masyarakat
·         Agar lebih memperhatikan penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.
·         Agar turut serta membantu pemerintah dalam upaya penanggulangan sampah plastik.











DAFTAR PUSTAKA























0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda